Definisi
Esai Dan Ciri-Cirinya
Esai adalah
suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subyek tertentu
yang coba dinilainya. Dalam penjelasan lain atau dalam arti luas, Esai adalah
karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut
pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai sebagai satu
bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal mempergunakan
bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan dan seolah-olah ia berbicara langsung
dengan pembacanya. Adapun esai yang formal pendekatannya serius. Pengarang
mempergunakan semua persyaratan penulisan.
Ada enam
tipe esai, yaitu :
- Esai Deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.
- Esai Tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.
- Esai Cukilan Watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
- Esai Pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan â??Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidupâ?. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.
- Esai Reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan.
- Esai Kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.
Sebuah esai
dasar bisa dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
- Pertama, pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek yang akan dinilai oleh si penulis tersebut.
- Kedua, tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek.
- Ketiga, adalah bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang dinilai oleh si penulis.
- Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.
- Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
- Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
- Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca.
- Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang.
- Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.
Langkah-langkah
pembuatan esai
Jika
dipetakan mengenai langkah-langkah membuat esai, bisa dirunut sebagai berikut:
- Menentukan tema atau topic
- Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas
- Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat dan jelas
- Menulis tubuh esai; memulai dengan memilah poin-poin penting yang akan dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat sebelumnya.
- Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya, yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang alasan kita menulis esai tersebut.
- Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya. Karena memang tugas penulis esai adalah seperti itu. Berbeda dengan penulis berita di media massa yang seharusnya (memang) bersikap netral.
- Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar pembaca merasa bisa mengambil manfaat dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah dan sistematis sehingga membentuk kerangka berpikir mereka secara utuh.
Cara
mengembangkan kerangka karangan esai
Untuk
memudahkan karangan, mulailah dengan sebuah definisi;
- Kembangkan karangan dengan deskripsi situasi.
- Masukan pandangan seorang ahli.
- Buatlah kalimat-kalimat tunggal dan kalimat majemuk setara atau bertingkat dengan struktur yang sederhana.
- Untuk memudahkan menguraikan paragraf gunakan paragaraf-paragraf deduktif.
Daftar
Pustaka
Esai Tentang
Diri Saya Sendiri
Nama saya
Anggi Permata Dewi, saya lahir di Jakarta 19 Desember 1993. Saya memiliki ibu
dan bapak yang amat menyayangi saya, terlebih lagi di tambah dengan dua saudara
kandung saya yang begitu lucu dan menggemaskan. Saya dibesarkan di daerah
Ibukota, tepatnya di Jakarta. Tempat dan kota yang sudah tidak asing lagi di
telinga kita. Ya, Jakarta memanglah menjadi salah satu kota yang padat penduduknya.
Saya memulai
pendidikan saya sejak berusia 5 tahun, waktu itu saya langsung di daftarkan ke
TK B oleh orang tua saya. Karena kemampuan membaca saya yang sudah lumayan
mahir saya pun tidak perlu lagi masuk TK A terlebih dahulu. Setelah itu saya
memasuki Sekolah Dasar (SD) umur 6 tahun. Ya, waktu itu belum ada ketentuan
seperti sekarang yang boleh masuk SD apabila sudah berusia 7 tahun, peraturan
memang berubah seiring berjalannya waktu.
Kemudian
memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP) saya sangat senang karena saya memasuki
SMP unggulan pada masa itu. Memasuki SMP saya mulai aktif di dalam organisasi.
Waktu itu organisasi pertama yang saya ikuti adalah Paskibra, PMR, dan Futsal.
Menginjak Sekolah Menegah Atas (SMA) saya cukup sedih karena saya tidak bisa
mendapatkan sekolah SMA Negeri unggulan di karenakan tempatnya yang lumayan
jauh. Akhirnya sayapun memilih untuk bersekolah di salah satu SMA swasta
terbaik di Jakarta Pusat.
Masa-masa
SMA memanglah menjadi masa-masa yang paling indah. Begitulah kebanyakan
orang berkata apabila ia sedang mengenang masa sekolahnya, terlebih lagi di
masa SMA. Sewaktu SMA entah mengapa ke tertarikan saya dengan Paskibra semakin
melonjak, setelah melihat atraksi MOS oleh kakak-kakak senior. Akan tetapi saya
harus menjadi anggota OSIS apabila saya ingin mengikuti salah satu exkul
tersebut. Dari situ saya mulai tidak percaya diri karena jujur saya amat sangat
tidak menyukai OSIS di sekolah SMA saya waktu itu, dikarenakan seniornya yang
terkenal galak apabila sudahmemakai jaket dan baret. Kenapa saya tidak suka
OSIS di SMA saya dan kenapa OSIS di SMA saya memakai jaket dan baret, karena
OSIS di SMA saya memiliki pendidikan dasar sebagai SEMI MILITER.
Enam bulan
masa-masa SMA terlewati, saatnya pemilihan OSIS di era tahun pelajaran baru pun
di adakan. Saya merasa tenang karena saya yakin saya tidak mungkin terpilih,
tidak perlu repot ini itu. Akan tetapi betapa terkejutnya saya ketika nama saya
di panggil oleh Kepala Sekolah saat itu. Dengan hati yang amat sangat berat pun
akhirnya saya maju kedepan bersama teman-teman yang lain, yang juga telah
disebutkan namanya.
Pelantikan
pun dimulai. Seleksi demi seleksi kami lewati. Sekolah 7 hari full, tanpa ada
istirahat.hari minggu kami gunakan untuk latihan, latihan dan latihan. 3 hari 2
malam kami melaksanakan tempat diklat sekaligus pelantikan di dearah
purwakarta, desa Bojong, jawa barat. Di sana mental dan fisik kami benar-benar
di latih. Hari ke 3 kami di turunkan di GOR Bekasi. Ya, kami harus melewati
satu rintangan lagi, yaitu (long march) kata-kata yang selalu digunakan para
senior untuk kata lain dari perjalanan jauh, dari GOR bekasi sampai Sekolah
kami tercinta SMA Ksatrya Jakarta Pusat.
Malam itu
pukul 21.00 WIB setelah melakukan Apel dan mendengarkan sedikit sambutan dari
kepala sekolah kami melakukan long march dari GOR Bekasi ke Jakarta. Mungkin
agak sedikit konyol jalan jauh dari Bekasi ke Jakarta hanya demi sebuah jaket
dan baret tapi dari situlah saya paham mengapa kakak senior kami selalu
bersikap tegas ketika menggunakan seragam yang amat sakral tersebut.
Sekitar
puluk 03.00 WIB dini hari kami tiba di sekolah kami. Rasa lelah tak lagi kami
rasakan setelah kami sampai di sekolah. Menjelang upacara pukul 07.00 WIB kami
para calon anggota OSIS tahun ajaran baru mempersiapkan segala sesuatunya.
Hingga tibalah waktu yang sangat kami nantikan, karena saya ingin tahu siapa
diantara 20 calon anggota OSIS ini yang akan terpilih menjadi ketua OSIS.
Sambutan
demi sambutan telah selesai. Tibalah saat dimana Pak kepala Sekolah menyebutkan
2 nama yang akan menjadi peran penting pada sekolah tersebut. Nama pertama
waktu itu untuk jabatan Sekretaris 1 dengan nama Yuni Yanti. Hati saya semakin
berdebar, saya mulai putus asa untuk mendengar nama saya di sebut oleh pak
kepala sekolah. Saya berfikir tidak mungkin OSIS dengan dasar semi militer di
pimpin oleh ketua seorang wanita. Tapi betapa terkejut saya ketika pak kepala
sekolah menyebut nama saya sebagai Ketua OSIS periode 2010/2011 saya hampir tak
percaya, bagaimana tidak saya terpilih dan dipercaya sebagai ketua pada periode
itu.
Sebelum
kedepan untuk di pasangkan jaket dan baret terlebih dahulu saya melihat wajah
kedua orang tua saya yang tersenyum bahagia melihat saya terpilih. Saya bisa
terpilih dan mengalahkan semua kandidat atas berkat doa dan dukungan dari kedua
orang tua saya. Kebahagiaan saya tak hanya berhenti disitu. Saat menginjak
kelas XI dan kecintaan saya dengan Paskibra saya Mampu membawa nama baik
sekolah saya di bidang Pendidikan Baris-Berbaris (PBB) saya mewakilkan sekolah
menjadi anggota PASKIBRAKA Walikota Jak-Pus periode 2009. Selain itu sayapernah
menjuarai Lomba Latihan Gabungan Antar DKI Jakarta menjadi juara pertama
sebagai Danton, Komandan dan Peserta baris-berbaris.
Menginjak
bangku kuliah, saya memilih untuk beristirahat dan tidak mengikuti segala
bentuk organisasi yang ada. Bukan karena saya tidak ingin menjadi mahasiswa
aktif, hanya saja saya ingin beristirahat pada segala jenis kegiatan dan fokus
dengan kuliah.
Menurut
teman – teman saya, saya adalah pribadi yang keibuan namun menyenangkan karena
banyak yang mengatakan bahwa mereka nyaman berteman dengan saya dan saya pun
menyadari hal tersebut. Saya adalah pendengar yang baik, saya sering dijadikan
tempat curhat oleh teman-teman saya. Saya terkesan pemalu dan lebih cuek bila
baru mengenal seseorang, namun itu hanyalah gambaran sementara, setelah jauh
mengenal saya, pasti semua hal yang dikatakan tersebut akan berbanding
terbalik. Saya cukup mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru, sehingga
saya cepat dengan mudah mendapatkan pertemanan. sering juga saya merasa bosan
apabila mendapatkan hal-hal yang tidak berubah dalam suatu lingkungan, ataupun
situasi yang membuat saya bosan ( hal menunggu itulah yang membuat saya bosan
).
Saya
termasuk orang yang tertutup, hanya sedikit bersikap terbuka kepada teman-teman
terdekat saja itupun hanya teman-teman yang bisa saya percaya saja. Saya suka
mendengarkan musik sambil bersenandung kecil. Saya suka pada hal-hal yang
menantang. Saya adalah orang yang bertanggung jawab dan baik, sehingga selama
ini belum ada hal-hal yang bermasalah dengan teman,keluarga,dan orang sekitar
saya. Saya lebih suka pada orang yang bersikap apa adanya karena mereka lebih
asik untuk diajak berteman. Saya juga tipe orang yang pemaaf, setiap kesalahan seseorang
selalu saya maafkan dan lupakan dan saya juga tidak suka orang yang pendendam.
Saya adalah
seseorang yang sangat mencintai keluarga,saya lebih suka menikmati liburan
bersama keluarga dirumah dibanding bermain dengan teman, karena akhir pekan
menurut saya adalah waktu untuk keluarga,dan hari yang lain waktu untuk bekerja
dan belajar. Terkadang pula saya bermain bersama teman-teman diakhir pekan,
sekedar untuk menghilangkan penat setelah berakktifitas dalam seminggu.
Saya
mempunyai hobi yang berubah-ubah. Dulu saya sangat suka dengan bersepeda,namun
seiring berjalannya waktu hobi itu tiba-tiba berubah. Saya suka sekali dengan
membaca,namun sekarang hobi itu juga sudah hilang dimakan zaman. Entah apa yang
membuat saya sendiri melupakan hobi membaca ini, terkadang sudah sibuk dengan
segala tugas, sehingga hobi yang satu ini saya tinggalkan. Dan yang baru-baru
ini hobi saya sedikit agak aneh, yaitu tidur. Apabila sudah melihat
kasur,bantal,dan guling langsung saya tertidur pulas. Bisa saya simpulkan
saya seorang yang mudah bosan.
Begitulah
diskripsi singkat mengenai diri saya, saya selalu berusaha untuk memperbaiki
kekurangan yang ada dalam diri saya, dan tidak menjadikan kekurangan yang ada
dalam diri saya sebagai suatu halangan untuk bisa lebih baik. Tujuan saya ingin
menjadi yang terbaik di antara yang baik. Selalu menjadi sosok yang sesederhana
mungkin. Tetap terus berdoa dan berusaha agar segala sesuatunya dapat berjalan
dengan seimbang. Karena hanya doa yang dapat merubah takdir. Sebaik-baiknya
Rencana yang telah kita buat, Rencana Tuhan Yang Maha Esa tetaplah yang
paling terbaik.
Kumpulan Cerpen
Anak Kos Dodol Lagi, ini kehidupan anak kos
Judul buku : Anak Kos Dodol Lagi
Pengarang : Dewi “Dedew” Rieka
Penerbit : Gradien Mediatama
Editor : Tka
Tahun terbit : 2009
Tebal : 208 Halaman ; 13 x 19 cm
Cetakan : 4 (empat)
Dengan gaya yang cukup memikat, Dewi
“Dedew” Rieka kembali meluncurkan buku terbarunya yang berjudul Anak Kos Dodol
Lagi. Setelah sebelumnya ia meluncurkan buku yang berjudul hampir sama dengan
bukunya sekarang, yaitu buku Anak Kos Dodol yang telah sukses dipasaran dengan
menyandang gelar 'Buku Bestseller'. Buku yang pernah ditulis Dewi rieka ini
antara lain buku yang berjudul Keajaiban bunga cinta (Cinta, 2006), Kenapa
Harus melajang? (DAR!Mizan, 2007), Anak kos dodol (Gradien, 2008)
serta beberapa buku yang ditulis 'keroyokan' seperti makan tuh cinta!
(Gradien, 2008), Ramuan Jomblo (Gradien, 2008) dan La tahzan for
brokenhearted muslimah (LPPH, 2008).
Dewi “Dedew” Rieka a.k.a Dewi Rieka
Kustiantari adalah salah satu pengarang populer dengan karya seri anak kos
dodolnya. Dalam karya tersebut, dedew menghadirkan kisah-kisah yang menarik bin
lucu tentang berbagai macam kehidupan anak kos. Cewek kelahiran Makassar, 2
april 1980 ini pernah menjadi bocah petualang dan hidup nomaden di Makassar,
Papua, Palembang, Djogja, Bogor dan Semarang. Sekarang, cewek campuran
Sunda-Bugis ini sudah bersuami dan mempunyai seorang anak yang dinamakan Nanay.
Buku ini bercerita tentang kisah
beberapa anak kos yang punya cara-cara unik untuk menghadapi kehidupan anak kos
yang bisa dibilang sulit. Alisha, Tere, Sarah, Sofia dan Dewi adalah beberapa
tokoh yang ada didalam buku ini. Mereka berasal dari kota-kota yang berbeda,
namun berusaha untuk dapat menyesuaikan diri di kosan yang mereka tempati,
tepatnya di kota Djogja. Dalam 21 cerita yang ada di buku ini diceritakan
tentang suka-duka-tawa-tangis menjadi seorang anak kos.
Diantara 21 cerpen yang ada di dalam
buku ini, Kesan yang mendalam dan menarik dapat saya temui dalam cerita yang
berjudul I fell love in the air (hal. 19), Hebatkah aku? (hal. 157), dan tentang
sebuah nama (hal. 195). di dalam masing-masing cerita tersebut, dapat kita
temukan hikmah yang mendalam mengenai arti persahabatan, pertemanan dan tentang
sebuah keimanan.
Cerita pertamanya, I feel love in
the air bercerita tentang keempat anak kos yang sedang dirundung sepi, karena
disaat malam valentine mereka harus berdiam diri di kosan mereka karena tak ada
pasangan. Ketika itu suasana jalanan di kota Djogja begitu ramai, jalanan
banyak dipenuhi dengan pasangan muda-mudi yang asyik merajut cinta, malam itu
djogja penuh dengan warna pink, semua pasangan yang jalan pada malam itu
rata-rata menggunakan baju berwarna pink dengan bentuk dan berbagai macam
model. Semua tampak begitu ceria dan berwarna, tapi hal itu terlihat kontras
dengan kondisi keempat anak kos tadi, yaitu Alisha, Tere, Sasha dan Dedew. Hari
valentine tak berpengaruh signifikan bagi kehidupan mereka. Sasha dan Alisha
berpacaran jarak jauh karena kondisi mereka yang terpaut beda kota sedangkan
Tere dan Dedew adalah jomblo sejati. Bagi mereka, valentine memang bikin
suasana hati jadi melankolis, karena mereka hari itu jadi iri dengan anak-anak
kosan lainnya yang punya pacar yang mungkin saat itu mereka sedang sibuk
memilih baju, bunga dan membungkus kado untuk pacar mereka. Suasana kos sepi
sekali. Tapi kemudian suasana berubah menjadi ceria saat Julia pulang dari
acara 'kencan' dengan pacarnya sambil membawa sebuah kotak besar dan satu
kantong kresek hitam yang ternyata berisi kue blackforest ukuran jumbo. Alisha, Tere, Sasha dan Dedew pun jejeritan
bahagia. Aura kosan mendadak berubah, semuanya tersenyum ceria dan sumringah,
semua tertawa. Mereka makan kue yang dibawa Julia dengan senyuman lebar sambil
sesekali tertawa lepas. Tak lama kemudian sarah pulang. Dengan semangat, ia
mengeluarkan kotak make-up gede andalannya. Ternyata sarah ingin mendandani
teman-temannya yang sedang asyik makan itu. Ia baru dapat ijazah kursus merias
di Martha Tilaar, dan cewek-cewek yang tadinya bertampak kusut pun diubah
menjadi cantik. Malam itu mereka berpesta hingga tengah malam. Mereka makan,
minum dan mengobrol dengan seru, nggak lupa foto-foto juga. Anak-anak kos yang
pulang acara 'valentinan', satu persatu diajak gabung. Suasana makin meriah.
Mereka merayakan hari kasih sayang dengan cara mereka sendiri. Malam itu
menjadi salah satu malam yang sangat
berkesan. Alisha, Tere, Sasha dan Dedew tak merasa merana lagi. Malam itu,
mereka berempat merayakan hari kasih sayang yang sebenarnya, tak hanya seorang
cowok yang bisa membahagiakan kita. Cukup seorang sahabat yang peduli.
Kemudian si penulis menulis cerita
konyol penuh makna yang berjudul Hebatkah aku?, dalam cerita ini dikisahkan
tentang seorang anak kos bernama Dewi yang ikut kegiatan rohis selama bulan
ramadhan, Dewi yang hari-harinya cerewet dan tak tahu aturan, di bulan puasa
mencoba berubah. ia banyak mengisi hari-harinya selama bulan puasa dengan
kegiatan keagamaan. Ia ikut kegiatan RDK (ramadhan di kampus), berbagai
kegiatan telah membuatnya merasa ramadahan kali itu menjadi begitu bermakna.
Akan tetapi, ia menjadi bimbang saat ia bertemu dengan seorang cewek saat
sedang sholat tarawih di masjid. Awalnya Dewi meraa risih dengan cewek
tersebut, saat orang lain sholat, cewek itu hanya duduk saja di masjid.
Pikiran-pikiran negatif pun melintas dengan cepat diotak Dewi, ia pikir cewek
tersebut hanya sekedar datang ke masjid tapi sama sekali tak mau sholat. Tapi
kemudian pikirannya berubah 100% saat ia tahu bahwa ternyata cewek itu lumpuh,
sedari tadi cewek tersebut sholat sambil duduk. Kursi rodanya dititipkan ke
penjaga masjid. Dewi merasa percuma saja semua kegiatan amal yang dilakukannya
selama bulan ramadhan itu, tapi hatinya tetap tak berubah, selalu berpikiran
negatif terhadap orang lain. Diam-diam ia terisak. Anggapan Dewi tentang
perubahan dirinyapun menjadi pertanyaan baginya.
Buku ini ditutup dengan cerita yang
sangat menyentuh berjudul tentang sebuah nama. cerita ini mengisahkan tentang
Iis, sahabat Dedew yang hilang saat mendaki gunung tertinggi di jawa tengah,
yaitu gunung Slamet. Iis merupakan sosok seorang sahabat sejati dimata Dedew,
sifatnya yang 'rame' dan bawel membuat Dedew merasa kehilangan teman
terbaiknya. Iis dan Dedew dulu satu sekolah saat SMA, tetapi beda kelas. Iis
anak ipa 2, sedangkan Dedew anak ips 6. Iis dan rombongan mapala (mahasiswa
pecinta alam) yang berjumlah 7 orang terjebak badai saat mendekati puncak
slamet. Rombongan SAR dari berbagai penjuru melakukan pencarian, satu-persatu
jenazah mahasiswa yang hilang itu ditemukan. Kemudian Iis juga ditemukan, ia
ditemukan dengan keadaan selamat oleh tim SAR diketinggian 2750 mdpal walaupun
kondisinya agak kritis. saat itu ada rasa bahagia menyelimuti hati Dedew, ada
setitik harapan bagi Iis untuk sembuh dan bisa tersenyum lagi. Tapi beberapa
hari kemudian ia meninggal, ia telah pergi untuk selama-lamanya. Iis kedinginan
dan menderita hipotermia, penyakit yang paling ditakuti oleh pendaki gunung.
Selain ke-tiga cerita tersebut,
tentunya ada banyak kisah lain yang menarik dan mempunyai makna tersendiri di
dalamnya, ada cerpen yang berjudul Cerita Si ganteng di sarang perawan (hal.
26), magelang story ; seru-syerem-tegang (hal. 36), bye-bye benda panjang (hal.
46) hingga peristiwa subuh (hal. 56), cerita tersebut sama-sama bertema tentang
seru-seremnya menjadi anak kos.
Kemudian ia melanjutkan ceritanya
dengan cerpen yang berjudul mengejar mas-mas (hal. 63), sahur, sahurrr... (hal.
73), Nunuk si mis pikun (hal. 78), aku cantik (hal. 84) dan rencana Tuhan yang
terbaik (hal. 90) yang menyajikan hikmah luar biasa yang dibalut dengan cerita
yang khas, unik dan tetap konyol. Kisah yang ada di dalam cerpen ini sama-sama
berkisah mengenai hal-hal buruk yang pernah ditimpa anak kos. Walaupun
bercerita mengenai hal buruk, tapi penulis sangat pintar memberikan pesan moral
bahwa kita tak boleh bertindak ceroboh dan egois.
Balada bioskop Djogja (hal. 97),
insiden kamar mandi (hal. 106), makhluk-makhluk dodol kelas E (hal 113), sarah
korban mabulir (hal. 123), cinta salah jalan (hal. 135) hingga cerita yang
berjudul Tragedi musim ujian (hal. 148) berkisah tentang keteledoran yang
sering menimpa anak kos.
Cerita konyol tentang anak kos tak
berhenti sampai disitu, cerita yang berjudul bukan kambing kurban (hal. 163),
JJS : jalan-jalan sial (hal. 174), dan cerita tunggu aku diterminalmu (hal.
187) bercerita tentang keadaan anak-anak kosan yang sedang tertimpa musibah
alias sedang mengalami bencana. Pengalaman pahit anak kos diceritakan disini.
Gaya sang penulis dalam menulis buku
ini sangat menyenangkan dan mudah di mengerti tapi tetap berisi. Bahasa yang
digunakan seperti layaknya tulisan dalam diary. Saat pertama membaca kita akan
penasaran dan ingin membacanya sampai habis, karena ceritanya yang lucu dan
berkaitan satu sama lainnya. Alurnya maju-mundur sehingga memudahkan kita untuk
memahami cerita ini.
Dibandingkan dengan buku-buku Dewi
rieka sebelumnya, buku ini lebih berwarna dan lebih kompleks, karena disini
diceritakan tentang semua kehidupan yang biasa terjadi dengan anak kos,
ceritanya pun lebih rinci dan lebih menjurus mengenai anak kos. Anak kos dodol
lagi terbitan tahun 2009 bersampul depan gambar animasi. Kerangka buku dimulai
dari komentar tentang pembaca, kemudian daftar isi, ucapan terima kasih, kata
pengantar, lalu ada juga tentang biodata tokoh-tokoh yang ada di dalam buku,
kemudian isi cerita dan yang terakhir tentang penulis. Pada sampul belakang
buku tertera komentar-komentar mengenai buku anak kos dodol lagi. Secara
keseluruhan, tampilan buku anak kos dodol lagi terbitan 2009 mengalami kemajuan
dan lebih menarik dari sebelumnya.
Pikiran kita akan melayang
berimajinasi tentang cerita di buku ini. Untuk yang belum kuliah, maka kalian
akan mendapatkan atmosfere masa-masa kuliah sampai merasa ada di dalam cerita
ini dan buat yang sudah kuliah, maka kalian akan merasa tidak menyangka bahwa
hal-hal seperti ini bisa dialami oleh anak kos. Selain itu kalian yang sudah
lulus kuliah akan merasa kangen dengan masa-masa kuliah kaliah dan akan merasa
ingin kembali lagi ke masa-masa itu.
Kekhasan Dewi Rieka dapat kita
cermati dalam penggunaan berbagai kosakata yang tertera di cerita, walaupun
buku ini gampang di baca dan mudah di mengerti, tapi susunan kata yang terdapat
hampir disuruh isi buku ini banyak tidak sesuai dengan kalimat bahasa indonesia
yang baik dan benar dan melenceng dari “Ejaan Yang disempurnakan'. Banyak juga
penggunaan kata-kata yang tidak baku di buku ini. Hal ini dapat dilihat dari
banyaknya kata-kata yang disingkat oleh Dewi Rieka, hal ini mungkin dikarenakan
konsep buku itu sendiri yang ingin membuat kesan seolah-olah pembaca sedang
membaca langsung diary penulisnya. Sehingga kata-kata di dalam buku ini tidak
terlalu diperhatikan dan tak menjadi prioritas pertama . Yang penting pembaca
mengerti dan merasa terhibur dengan adanya buku ini.
Dewi “Dedew” Rieka telah membuat
karya yang cukup mempesona. Meskipun penggunaan tanda (*) pada tengah kalimat
dan beberapa kata-kata vulgar yang seringkali mengganggu ketika membaca buku
ini, buku ini tetap memberikan suasana baru bagi dunia literasi Indonesia. Tiap
orang punya ciri khas dalam berkarya, dan inilah cara khas Dewi dalam
memberikan kontribusi bagi dunia penulisan di Indonesia, melalui hikmah-hikmah
kehidupan yang dituangkan melalui goresan pena dangan irama cerita yang unik.
Komentar