BAB III
KOMBINATORIK
Persoalan kombinatorik bukan
merupakan persoalan
yang baru dalam kehidupan
nyata. Banyak
persoalan kombinatorik yang
sederhana telah
diselesaiakan dalam masyarakat. Misalkan, saat pemilihan pemain untuk
tim sepak bola yang terdiri
dari 11 pemain. Apabila ada 20 orang ingin
membentuk suatu tim sepak bola, ada berapa kemungkinan komposisi
pemain yang dapat terbentuk? Contoh lain
adalah
dalam
menentukan sebuah password panjangnya 6 sampai 8 karakter.
Karakter boleh berupa huruf atau angka. Berapa
banyak kemungkinan
password yang dapat dibuat ? Tetapi
selain itu para ilmuwan pada berbagai bidang juga kerap menemukan sejumlah persoalan
yang harus diselesaikan. Pada Bab
ini,
kita
akan
membahas
tentang
kombinatorik, permutasi dan apa yang terkait dengan itu. Kombinatorik merupakan cabang matematika
untuk menghitung jumlah penyusunan objek-objek tanpa harus mengenumerasi semua kemungkinan
susunannya.
3.1 Prinsip Dasar Menghitung
Dua
prinsip dasar yang
digunakan dalam menghitung (counting)
yaitu aturan pejumlahan dan aturan perkalian.
Prinsip
Penjumlahan
Jika suatu himpunan A terbagi kedalam
himpunan bagian A1, A2, …, An, maka
jumlah unsur pada himpunan A akan sama dengan jumlah semua unsur yang ada
pada setiap himpunan bagian A1, A2, …, An.
Secara tidak langsung,
pada prinsip penjumlahan, setiap himpunan bagian A1, A2, …, An tidak saling
tumpang tindih (saling lepas). Untuk himpunan yang saling tumpang tindih
tidak berlaku lagi prinsip penjumlahan, dan ini harus diselesaikan dengan prinsip inklusi- eksklusi yang akan dibahas kemudian.
Contoh
1 :
Seorang guru SD di daerah, mengajar murid kelas 4, kelas 5 dan kelas 6. Jika jumlah murid kelas 4 adalah 25 orang dan jumlah murid kelas 5 adalah 27 orang serta jumlah murid kelas 6 adalah 20 orang, maka jumlah murid yang diajar guru tersebut adalah 25 + 27 + 20 = 72 murid.
Contoh
2 :
Seorang mahasiswa ingin membeli sebuah motor. Ia dihadapkan untuk memilih
pada satu jenis dari tiga merk
motor, Honda
3 pilihan, Suzuki 2 pilihan,
dan
Yamaha 2 pilihan. Dengan demikian, mahasiswa tersebut
mempunyai mempunyai pilihan sebanyak 3 + 2 + 2 = 7
pilihan.
Adiwijaya
Sekolah Tinggi
Teknologi Telkom
Prinsip Perkalian
Misalkan sebuah prosedur dapat
dipecah
dalam
dua
penugasan.
Penugasan
pertama dapat dilakukan dalam n1 cara, dan tugas kedua dapat dilakukan
dalam n2 cara setelah
tugas pertama dilakukan. Dengan
demikian, dalam mengerjakan
prosedur tersebut ada (n1 x n2) cara.
Secara tidak langsung, pada prinsip perkalian, bisa terjadi saling tumpang tindih
(tidak saling lepas).
Contoh 1 :
Berapa banyak
string dengan panjang tujuh yang mungkin
terbentuk dari dua bit
(0 dan 1)
Jawab
:
Setiap
suku pada string tersebut mempunyai dua cara pemilihan, yaitu 0 atau 1.
Dengan demikia, pada pemilihan string
dengan panjang tujuah dapat dilakukan dengan :
2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 27
=
128 cara.
Contoh 2 :
Seorang guru SD di daerah, mengajar murid kelas 4, kelas 5 dan kelas 6. Misalkan,
jumlah murid kelas 4 adalah 25 orang dan
jumlah murid kelas 5 adalah 27 orang
serta jumlah murid kelas 6 adalah 20 orang. Jika guru tersebut ingin memilih tiga
orang murid dari anak didiknya, dimana seorang
murid dari setiap kelas,
maka guru tersebut mempunyai 25 x 27 x 20 = 13.500 cara dalam memilih susunan tiga
murid tersebut.
Contoh 3 :
Berapa
banyak bilangan ganjil antara 1000 dan 9999 (termasuk 1000 dan 9999 itu sendiri) dimana
(a) semua
angkanya berbeda
(b) boleh ada angka yang
berulang.
Jawab :
(a) posisi satuan: 5 kemungkinan
angka (yaitu 1, 3, 5, 7 dan 9);
posisi
ribuan: 8 kemungkinan angka (1 sampai
9 kecuali angka yang telah dipilih)
posisi
ratusan: 8 kemungkinan angka posisi puluhan: 7 kemungkinan angka
maka
banyak bilangan ganjil seluruhnya adalah
(5)(8)(8)(7) = 2240 buah.
(b) posisi satuan: 5 kemungkinan
angka (yaitu 1, 3, 5, 7 dan 9);
posisi
ribuan: 9 kemungkinan angka (1 sampai
9) posisi ratusan: 10 kemungkinan angka (0 sampai 9) posisi puluhan: 10 kemungkinan angka (0 sampai 9)
maka banyak bilangan ganjil seluruhnya
adalah (5)(9)(10)(10) = 4500
Contoh 5 :
Password suatu
login
pada
sistem
komputer panjangnya
lima sampai
tujuh
karakter. Tiap karakter
boleh berupa huruf (huruf besar
dan huruf kecil
tidak dibedakan) atau angka. Berapa banyak
password yang dapat dibuat untuk
suatu login ?
Jawab :
Banyaknya huruf alfabet adalah 26 (A – Z) dan banyak angka adalah 10 (0 – 9), jadi seluruhnya 36 karakter.
Untuk
password dengan panjang 5 karakter, jumlah kemungkinan
password
adalah
(36)(36)(36)(36)(36)
= 365 = 60.466.176
untuk
password dengan panjang 6 karakter, jumlah kemungkinan
password adalah
(36)(36)(36)(36)(36)(36)(36)
= 366 = 2.176.782.336
dan
untuk password dengan panjang
8 karakter, jumlah
kemungkinan
password
adalah
(36)(36)(36)(36)(36)(36)(36)(36)
= 367 =
78.364.164.096
Jumlah
seluruh password yang mungkin adalah
60.466.176
+ 2.176.782.336 + 78.364.164.096 = 80.601.412.608 buah. Jadi, untuk suatu login
akan mempunyai 80.601.412.608
buah kemungkinan
password.
Prinsip
Inklusi-Eksklusi
Ketika
dua
proses
dikerjakan dalam
waktu
yang
sama, kita
tidak
bisa menggunakan prinsip
penjumlahan untuk
menghitung jumlah cara untuk memilih salah
satu dari dua proses tersebut. Untuk menghitung
proses tersebut, kita harus mengenal
prinsip inklusi-eksklusi.
Contoh :
Berapa banyak byte yang dapat disusun oleh 8-bit, yang
dimulai dengan ‘11’ atau berakhir dengan ‘00’?
Jawab :
Misalkan,
A adalah himpunan
byte yang dimulai dengan ‘11’,
B adalah himpunan
byte yang diakhiri dengan ‘00’,
A ∩ B adalah himpunan
byte yang berawal dengan ‘11’ dan berakhir dengan ‘00’, dan
A ∪ B adalah himpunan
byte yang berawal dengan ‘11’ atau berakhir dengan ‘00’
Maka jumlah kemungkinan byte yang dapat disusun pada himpunan A adalah
(1)(1)(2)(2)(2)(2)(2)(2)
= 26
Tulis, ⏐A⏐ = 26
=
64
Sementara itu, jumlah kemungkinan byte yang dapat
disusun pada himpunan B
adalah (2)(2)(2)(2)(2)(2)(1)(1)
= 26
Jadi, ⏐B⏐ = 26 =
64,
Dengan
cara
yang
sama, jumlah
kemungkinan byte yang dapat disusun pada himpunan A ∩ B adalah
(1)(1)(2)(2)(2)(2)(1)(1) = 24
Sehingga ⏐A ∩ B⏐ = 24 = 16. maka
⏐A ∪ B⏐ = ⏐A⏐ + ⏐B⏐ – ⏐A ∩ B⏐
= 64
+ 64 – 16
= 112.
Dengan
demikian, jumlah byte
yang dapat disusun
oleh 8-bit, yang dimulai dengan ‘11’ atau berakhir dengan
‘00’ adalah 112 buah.
3.2 Permutasi dan Kombinasi
Permutasi
Suatu
permutasi merupakan susunan
yang mungkin dibuat dengan memperhatikan
urutan. Dengan kata lain, permutasi merupakan bentuk khusus aplikasi
prinsip perkalian. Misalkan diberikan suatu himpunan A dengan jumlah anggota
adalah n, maka susunan terurut yang terdiri dari r buah
anggota dinamakan permutasi-r
dari A, ditulis P(n, r). Agar lebih jelas dalam perhitungannya, perhatikan penjelasan
berikut ini :
• Jika r > n,
jelas bahwa P(n, r) = 0, karena tak mungkin menyusun
r anggota dari
A yang hanya terdiri dari n buah anggota dimana
n < r.
• Jika r ≤ n,
Dari n anggota A maka urutan pertama yang dipilih dari n objek
adalah dengan n
cara.
Urutan kedua dipilih dari n – 1 objek, adalah dengan n – 1
cara, karena satu
anggota telah terpilih. Urutan ketiga dipilih dari n – 2 objek, adalah dengan n – 2
cara, karena dua anggota telah
terpilih. Hal ini dilakukan
terus menerus sehingga urutan terakhir dipilih dari n – r + 1 objek yang tersisa.
Menurut kaidah perkalian, pemilihan objek dalam susunan r buah objek
dari n buah
objek dapat dilakukan dengan :
n(n
– 1) (n – 2) … (n – r + 1) cara
Dengan demikian, permutasi r objek dari n buah
objek adalah jumlah kemungkinan
urutan r buah objek yang dipilih
dari n buah
objek, dengan r ≤ n, pada setiap kemungkinan
penyusunan r buah objek tidak ada urutan objek yang sama, yaitu :
P(n, r)
= n(n – 1) (n –
2) … (n – r + 1)
n!
=
(n − r)!
Contoh 1 :
Misalkan S = {p, q, r}. Berapa
cara yang mungkin dalam
penyusunan dua huruf pada S sehingga tidak ada urutan
yang sama ?
Jawab :
Susunan dua
huruf yang mungkin adalah :
pq, pr, qr, qp,
rp, rq
Jadi
penyusunan tersebut dapat dilakukan dengan enam buah cara. Dalam penyusunan
ini, dapat menggunakan definisi permutasi, yaitu :
P(3, 2) =
3 !
(3 − 2) !
= 3 . 2.1
1
= 6
Dengan
menggunakan definisi permutasi, penyusunan tersebut dapat dilakukan
dengan enam buah cara.
Contoh 2 :
Misalkan kita mempunyai lima buah bola dengan
warna yang berbeda
satu sama lain dan 3 buah kotak. Kita akan memasukan bola tersebut kedalam
kotak. Masing- masing kotak hanya boleh diisi 1 buah bola. Berapa jumlah urutan bola dengan warna berbeda yang mungkin dibuat
dari penempatan bola ke dalam kotak-kotak tersebut?
Jawab :
kotak
1 dapat diisi oleh salah satu dari 5 bola
(ada 5 pilihan); kotak 2 dapat diisi oleh salah satu dari 4 bola (ada 4 pilihan); kotak 3 dapat diisi oleh
salah satu dari 3 bola (ada 3 pilihan).
Jumlah urutan berbeda dari penempatan bola = (5)(4)(3)
= 60
Jika menggunakan definisi permutasi
maka :
P(5, 3) =
5 !
(5 − 3) !
= 5.4.3 . 2.1
2.1
Kombinasi
= 60
Misalkan r merupakan unsur
bilangan bulat tak negatif. Yang dimaksud dengan
kombinasi r dari suatu
himpunan B yang terdiri
dari n anggota (objek) yang berbeda adalah jumlah himpunan bagian
dari B yang memiliki anggota
r buah objek.
Interpretasi yang lain tentang
kombinasi adalah
menyusun (memilih) objek sejumlah r dari n buah
objek yang ada.
Contoh
1 :
Misalkan A = {p,
q, r }, tentukan semua himpunan bagian dari A yang memiliki kardinalitas dua.
Jawab :
Himpunan bagian tersebut antara lain : {p,
q}, {p, r}, dan {q, r}.
Jadi kita mempunyai empat kombinasi :
pq, pr, dan qr
Pada
himpunan, urutan unsur pada
himpunan tidak diperhatikan. Dengan demikian,
kombinasi 2 dari himpunan A (penyusunan dua huruf tanpa memperhatikan urutan) adalah
3, yaitu pq, pr, dan qr. Ini berbeda,
pada saat kita mendefinisikan permutasi (urutan diperhatikan), penyusunan tersebut
dapat dilakukan dengan enam buah cara, yaitu pq, pr, qr, qp, rp,dan rq.
Contoh
2 :
Misalkan ada 2 buah bola yang berwarna sama dan 3 buah kotak. Bola akan
dimasukan ke dalam kotak sehingga setiap kotak hanya boleh berisi paling banyak
1 bola. Berapa
jumlah cara memasukkan bola ke
dalam kotak tersebut ?
Jawab :
Misalkan ketiga
kotak tersebut ditaruh
memanjang, maka ada 3 cara memasukan dua bola tersebut kedalam kotak, yaitu :
Cara
I :
kedua bola masing-masing ditaruh pada dua kotak pertama (kotak I dan kotak II).
Cara II : kedua bola masing-masing ditaruh
pada dua kotak yang paling ujung
(kotak I dan
kotak III) .
Cara III: kedua
bola masing-masing ditaruh pada dua kotak terakhir (kotak II dan
Kotak III) .
Secara umum, jumlah cara memasukkan
r buah bola yang berwarna
sama ke dalam n buah
kotak adalah :
n(n − 1)(n − 2)...(n − (r − 1)) =
r!
n!
r!(n − r )!
⎛ n ⎞
Ini merupakan rumus umum kombinasi yang dinotasikan oleh C(n,
r) atau ⎜ ⎟
⎝ r ⎠
Diketahui ada n buah bola yang
tidak
seluruhnya
berbeda
warna
(jadi,
ada
beberapa bola yang warnanya sama) akan dimasukan
kedalam n buah
kotak. Misalnya komposisi bola tersebut adalah :
n1 bola diantaranya berwarna 1, n2 bola diantaranya berwarna 2, M
nk bola diantaranya berwarna k, jadi n1 + n2 + … + nk = n.
Berapa jumlah cara pengaturan n buah bola ke dalam kotak-kotak tersebut
(tiap kotak maksimum satu buah bola) ?
Jika n buah bola itu kita anggap berbeda
semuanya, maka jumlah cara
pengaturan n
buah bola ke
dalam n buah kotak adalah
P(n,
n) = n!.
Dari pengaturan n
buah bola itu,
ada n1! cara memasukkan bola berwarna 1
ada n2! cara memasukkan bola berwarna 2
M
ada nk! cara memasukkan bola berwarna k
Permutasi n buah
bola yang mana n1 diantaranya berwarna
1, n2 bola berwarna 2, …, nk
bola berwarna k adalah:
P(n; n1
, n2
,..., nk ) =
P(n, n) =
n1!n2 !...nk !
n!
n1!n2 !...nk !
Cara
lain:
Ada C(n,
n1) cara untuk menempatkan n1 buah bola yang berwarna 1. Ada C(n – n1, n2) cara untuk menempatkan n2 buah bola berwarna 2.
Ada C(n – n1 – n3, n3) cara untuk menempatkan
n3 buah
bola berwarna 3.
M
Ada C(n – n1 – n2 – … – nk-1, nk ) cara untuk menempatkan
nk buah bola berwarna k.
Jumlah cara pengaturan seluruh bola kedalam kotak adalah:
C(n;
n1, n2, …, nk) = C(n, n1) C(n – n1, n2) C(n – n1 – n2 , n3)
… C(n – n1 – n2 – …
– nk-1, nk)
= n!
n1!(n − n1 )!
(n − n1 )!
n2 !(n − n1 − n2 )!
(n − n1 − n2 )!
n3!(n − n1 − n2 − nk )!
… (n − n1 − n2 − ... − nk −1 )!
nk !(n − n1 − n2 − ... − nk −1 − nk )!
= n!
Kesimpulan:
n1!n2!n3!...nk !
P(n; n1
, n2
,..., nk
) = C (n; n1
, n2
,..., nk ) =
n!
n1!n2 !...nk !
Kombinasi
Dengan Pengulangan
Misalkan
terdapat r buah bola yang semua
warnanya sama dan n buah
kotak. (i) Masing-masing kotak hanya boleh diisi paling banyak satu buah bola.
Jumlah cara memasukkan bola: C(n, r).
(ii) Jika
masing-masing kotak boleh lebih dari satu buah bola (tidak
ada pembatasan jumlah bola)
Maka Jumlah cara memasukkan bola: C(n + r – 1, r).
C(n
+ r – 1, r) = C(n + r –1, n – 1).
Contoh :
20 buah apel dan 15 buah jeruk dibagikan kepada 5 orang anak, tiap anak boleh mendapat lebih dari 1 buah apel atau jeruk, atau tidak sama sekali. Berapa jumlah cara pembagian yang dapat dilakukan?
Jawab :
n = 5, r1 = 20 (apel) dan r2 = 15
(jeruk)
Membagi 20
apel kepada 5 anak: C(5 + 20 – 1, 20) cara,
Membagi 15 jeruk kepada 5 anak: C(5 +
15 – 1, 15) cara. Jumlah cara pembagian kedua buah itu adalah
C(5 + 20 – 1, 20)
× C(5 +
15 – 1, 15) = C(24, 20) × C(19,
15)
Koefisien
Binomial
Misalkan
n merupakan bilangan bulat
positif, dengan teorema binomial,
perpangkatan berbentuk (x + y)n dapat
dijabarkan dalam bentuk segitiga
Pascal berikut ini :
(x + y)0 =
1
|
|
|
|
|
|
1
|
|
|
|
|
|
(x + y)1 = x
+ y
|
|
|
|
|
1
|
|
1
|
|
|
|
|
(x + y)2 = x2 +
2xy + y2
|
|
|
|
1
|
|
2
|
|
1
|
|
|
|
(x + y)3 = x3 +
3x2y + 3xy2 + y3
|
|
|
1
|
|
3
|
|
3
|
|
1
|
|
|
(x + y)4 = x4 +
4x3y + 6x2y2 +
4xy3 + y4
|
|
1
|
|
4
|
|
6
|
|
4
|
|
1
|
|
(x + y)5 = x5 +
5x4y + 10x3y2 +
10x2y3 +
5xy4 + y5
|
1
|
|
5
|
|
10
|
|
10
|
|
5
|
|
1
|
Secara umum,
diperoleh rumus sebagai berikut :
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
(x + y)n = C(n, 0) xn + C(n, 1) xn-1 y1 + … + C(n,
k) xn-k yk + … + C(n,
n) yn
|
k =0
Bilangan C(n,
k) merupakan koefisien untuk xn-kyk dinamakan koefisien binomial.
Contoh :
Jabarkan (2x +
y)3.
Jawab :
Misalkan
a = 2x dan b = y,
(a
+ b)3 = C(3, 0) a3 + C(3,
1) a2b1 + C(3, 2) a1b2 + C(3, 3) b3
= 1 (2x)3 + 3
(2x)2 (y)
+ 3 (2x) (y)2 + 1 (y)3
= 8 x3 + 12x2 y + 6x y2 – y3
Contoh :
Jabarkan (2x –
3)3.
Jawab :
Misalkan
a = 2x dan b = –3,
(a
+ b)3 = C(3, 0) a3 + C(3,
1) a2b1 + C(3, 2) a1b2 + C(3, 3) b3
= 1
(2x)3 + 3
(2x)2 (–3)
+ 3 (2x) (–3)2 + 1 (–3)3
= 8x3 – 36x2 + 54x
– 27
Contoh :
Tentukan suku
kelima dari penjabaran perpangkatan (x
– y)5.
Jawab :
(x – y)5 = (x +
(–y))5.
Suku kelima
dari hasil penjabaran adalah:
C(5, 4) x 5 – 4 (–y)4 = –10 x y4.
Latihan :
1. Tentukan nilai :
a. P(6, 3)
b. C(5, 1)
2.
Berapa kali akan muncul string
yang terdiri dari unsur pada abcdefgh
yang memuat string abc pada string tersebut.
3. Berapa banyak
string dengan panjang sepuluh
yang mungkin terbentuk dari dua
bit (0 dan 1), yang memuat angka satu tepat tujuh buah.
4. Dalam suatu
pacuan
kuda
dengan
12
peserta
(diasumsikan semuanya
dapat
mencapai finish),
Berapa jumlah kemungkinan susunan
pemenang (pertama,
kedua, dan ketiga) dalam pacuan tersebut.
5.
Pada toko ‘duny donut’ menyediakan empat jenis donat dengan rasa yang berbeda
(stok masing-masing rasa 10 buah). Berapa
jumlah cara pengambilan,
jika
seseorang membeli donat tersebut enam buah.
6. Dengan menggunakan
teorema binomial, tentukan :
a. koefisien x5y8 dalam (x + y)13 b. koefisien x7 dalam (1 + x)11 c. koefisien x9 dalam (1 –
x)19
Komentar