Anosmia adalah suatu kondisi dimana indera penciuman (olfaktori) mengalami gangguan atau tidak berfungsi sama sekali.
Kondisi ini bisa bersifat sementara atau permanen yang juga berpotensi mengakibatkan gangguan pada indera pengecap di lidah.
Anosmia merupakan kondisi yang menyiksa. Dapat dibayangkan apa yang akan terjadi jika indera penciuman seseorang tidak lagi peka.
Namun tidak semua gangguan penciuman merupakan anosmia. Seseorang yang sedang mengalami flu mungkin saja juga mengalami penurunan kepekaan indera penciuman.
Bedanya pada kasus flu, setelah sembuh fungsi penciuman umumnya akan kembali normal
Apabila ketidakmampuan membedakan bau berlangsung dalam jangka lama, segera temui dokter untuk mendapatkan diagnosa lebih lanjut.
Penyebab Anosmia
Penyebab anosmia tidak selalu bisa dengan mudah diidentifikasi.
Epitel penciuman (olfactory epithelium) berfungsi menangkap berbagai aroma yang kemudian mengirimkan sinyal ke otak.
Terjadinya halangan atau gangguan yang menyebabkan udara terhambat mencapai epitel penciuman akan menyebabkan seseorang mengalami penurunan sensitivitas terhadap bau.
Gangguan juga timbul saat terjadi kerusakan pada epitel penciuman atau terjadi ketidakberesan dalam transmisi sinyal ke otak.
Polip Hidung
Polip hidung merupakan pembengkakan jaringan yang terjadi di dalam hidung. Warna daerah yang membengkak bervariasi dari abu-abu, kuning, atau merah muda.
Namun tidak perlu panik, pertumbuhan jaringan pada polip umumnya tidak bersifat ganas.
Polip hidung membuat hidung cenderung berair. Kadang-kadang timbul pula sensasi seperti ada cairan mengalir di bagian belakang tenggorokan. Kondisi ini disebabkan oleh tetesan lendir yang timbul karena pembengkakan polip.
Selain dua sebab diatas, epitel penciuman juga dapat terganggu atau rusak karena salah satu dari hal berikut:
Kondisi ini bisa bersifat sementara atau permanen yang juga berpotensi mengakibatkan gangguan pada indera pengecap di lidah.
Anosmia merupakan kondisi yang menyiksa. Dapat dibayangkan apa yang akan terjadi jika indera penciuman seseorang tidak lagi peka.
Namun tidak semua gangguan penciuman merupakan anosmia. Seseorang yang sedang mengalami flu mungkin saja juga mengalami penurunan kepekaan indera penciuman.
Bedanya pada kasus flu, setelah sembuh fungsi penciuman umumnya akan kembali normal
Apabila ketidakmampuan membedakan bau berlangsung dalam jangka lama, segera temui dokter untuk mendapatkan diagnosa lebih lanjut.
Penyebab Anosmia
Penyebab anosmia tidak selalu bisa dengan mudah diidentifikasi.
Epitel penciuman (olfactory epithelium) berfungsi menangkap berbagai aroma yang kemudian mengirimkan sinyal ke otak.
Terjadinya halangan atau gangguan yang menyebabkan udara terhambat mencapai epitel penciuman akan menyebabkan seseorang mengalami penurunan sensitivitas terhadap bau.
Gangguan juga timbul saat terjadi kerusakan pada epitel penciuman atau terjadi ketidakberesan dalam transmisi sinyal ke otak.
Polip Hidung
Polip hidung merupakan pembengkakan jaringan yang terjadi di dalam hidung. Warna daerah yang membengkak bervariasi dari abu-abu, kuning, atau merah muda.
Namun tidak perlu panik, pertumbuhan jaringan pada polip umumnya tidak bersifat ganas.
Polip hidung membuat hidung cenderung berair. Kadang-kadang timbul pula sensasi seperti ada cairan mengalir di bagian belakang tenggorokan. Kondisi ini disebabkan oleh tetesan lendir yang timbul karena pembengkakan polip.
Selain dua sebab diatas, epitel penciuman juga dapat terganggu atau rusak karena salah satu dari hal berikut:
- Tumor yang merusak epitel penciuman (tumor saraf atau tumor otak).
- Merokok.
- Menghirup asap dan gas beracun secara teratur. Unsur beracun yang tidak boleh dihirup antara lain asam sulfat, kadmium, magnesium, dan timah.
- Penggunaan dekongestan dalam jangka panjang.
- Pertambahan usia.
- Radiasi.
Komentar