Langsung ke konten utama

BINTANG

          Malam ini menjadi lebih panjang dari biasanya. Diri terpaku seolah melihat layar yang sedang menampilkan apa yang telah dilakukan dalam beberapa waktu ini. Waktu terus berjalan tanpa lelah sebagaimana mestinya.  Hanya setangkai daun ini yang selalu terombang ambing, bahkan dengan semilir angin yang menyejukkan sekalipun.
          Menatap lalu meratap, tanpa perubahan sedikitpun. Menceritakan lalu menyalahkan. Melihat tapi hati tak tergerak untuk melakukan. Terlalu terkungkung dengan berbagai ketakutan. Melupakan Sang Maha Kuasa yang akan memberi semuanya. Pemikiran sangat sempit. Sesempit saat melihat hamparan layar ini. Mata mampu memandang hamparan namun tak mampu untuk mengambil pelajaran. Sesaat semangat mengobar namun tiba tiba padam leh keraguan. Lagi-lagi keraguan disalahkan. Padahal sendirinya dari dalam yang terlalu penakut dengan semua. Terlalu terlena didalam zona nyaman. Waktu masih memberi kesempatan tapi diri ini selalu menyangkal dengan asumsi bahwa semuanya telat. Dan keraguan-keraguan lain pun muncul. Muncul begitu saja, mengantui setiap malam ketika mata ini dipejamkan.
          Akan hidup berlanjut seperti ini? Di balik topeng kenyaman yang fana. Melalaikan lalu menyalahkan dan sifat malas pun muncul. Mengingat mimpi? Tapi tak mau berlari menggapai. Seperti orang bdoh yang selalu ditenggelamkan angan-angan setiap hari mengeluh tanpa semangat. Kehancuran menggerogoti tiap detik penyesalan.  Ketidak syukuran pun tertawa terbahak-bahak melihat insane ini. Yang terlalu tenggelam sangat dalam.
          Berdekatan dengan bintang. Bak black hole yang selalu menyerap semuanya. Tanpa mampu untuk memancarkan. Makin lama sang waktu semakin terbuang. Terbuang dengan kesia-sian yang dibikin sendiri. Paham akan semua. Tapi tetap seperti ini. Sang bintang tetap pada orbitnya. Dan  makin lama menemukan gugusannya. Lambat laun mulai melupakan bahwa sang bintang mempunyai ekornya. Sang ekor mulai murka dengan hal-hal yang diluar kendali, sebagaimana halnya dia tak mampu mengendalikan waktunya. Sang bintang akhirnya bosan dengan semuanya. Berkali kali kesempatan yamg telah diberikan oleh sang bintang, agar si ekor bintang ini untuk menjadi bintang dengan sendirinya. Sehingga dengan mudah untuk menyonsong semuanya. Namuun sang ekor dengan sombongnya kembali berulah. Benar benar muak. Sang bintang memutuskan hanya focus dengan gugusannya yang pasti indah. Sang ekor sombong dan menjauh, dengan melukai beberapa bagian bintang. Dan setelah semuanya ini. Akankah sang ekor bias menjadi bintang bagi dirinya kembali. Dan me repair semuanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Definisi Esai dan Contoh Esai Tentang Diri Sendiri

Definisi Esai Dan Ciri-Cirinya Esai adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subyek tertentu yang coba dinilainya. Dalam penjelasan lain atau dalam arti luas, Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang formal pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan. Tipe-tipe Esai Ada enam tipe esai, yaitu : Esai Deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya. Esai Tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam  surat kabar  dan majalah. Esai in...

Pasal- Pasal Yang Mengatur Tentang HAM

PASAL-PASAL DALAM UUD 1945 YANG MENGATUR TENTANG HAM 1) Pasal 27 UUD 1945, berbunyi: (1) “Segala warga negara bersamaan kedudukan di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjungjung   hukum dan pemerinatah itu dengan tidak ada kecualinya”. (2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. (3) “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.” 2) Pasal 28 UUD 1945 ”Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang” 3) Pasal 28 A          Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya 4) Pasal 28 B (1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah (2) Setiap orang berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan...

Akreditasi Prodi di Undip

Monitoring Akreditasi Prodi di Undip Dihitung per waktu saat ini: 27-01-2015 10:04:26 No FAKULTAS JURUSAN SK NILAI TANGGAL AKREDITASI COUNT DOWN AKREDITASI STATUS File Copy Akreditasi 1 EKONOMIKA & BISNIS D3 AKUNTANSI 027/BAN-PT/Ak-X/Dpl-III/XII/20 A 30-12-2015 336 hari - File 2 EKONOMIKA & BISNIS D3 MANAJEMEN PERUSAHAAN 036/BAN-PT/Ak-X/Dpl-III/2011 A (363) 4-2-2016 372 hari - File 3 EKONOMIKA & BISNIS D3 PERPAJAKAN 026/BAN-PT/Ak-X/Dpl-III/XII/20 A 6-6-2015 129 hari PRODI HARAP SEGERA MENGAJUKAN PERPANJANGAN File 4 EKONOMIKA & BISNIS S1 AKUNTANSI 293/SKBAN-PT/Akred/S/VIII/2014 A 22-8-2019 ...