1. Nama Tokoh : Si Miskin (Maharaja Indera Angkasa)
Karakter Tokoh :
Sabar, Penurut, selalu bekerja keras
Masalah yang dihadapi : miskin, dan permintaan istrinya
ketika hamil untuk memakan buah mempelam dan buah nangka yang ada di halaman
raja.
Cara menyelesaikan masalah : Si Miskin dengan tak gentar
lansung menemui raja, dan mengutarakan maksud dan tujuannya.
2. Nama Tokoh : Istri si miskin (Ratna Dewi)
Karakter Tokoh :
Cengeng, dan ingin dituruti kehendaknya ketika hamil
Masalah yang dihadapi : hidup susah dengan suami, adanya
ngidam yang aneh seperti ingin makan buah buahan dari kebun raja.
Cara menyelesaikan masalah : bersabar dan meminta lansung
kepada sang suami (si miskin)
3. Nama Tokoh : Baginda raja
Karakter Tokoh : Baik
hati, pemurah dan bijaksana
Masalah yang dihadapi : ketika si miskin datang kepada raja
saat ada perkumpulan hanya untuk meminta buah yang ada di halamannya.
Cara menyelesaikan masalah : baginda memberi apa yang si
miskin mau ketika tau untuk memenuhi kehendak istrinya yang ngidamm
4. Nama tokoh : Orang pasar (penjual)
Karakter tokoh :
pengiba, baik hati dan pemurah
Masalah yang dihadapi : yaitu ketika si miskin datang
kedepannya untuk meminta buah membalang yang di jualnya
Cara menyelesaikan masalah : memberi apa yang si miskin mau
buah yang bagus untuk memnuhi kehendak ngidam istrinya yang sedang hamil.
Kemustahilan : Selalu dilempari orang dengan batu dan kayu
tapi si miskin dan istri tetap bertahan, menggali tanah di hutan mendapatkan
emas yang banyak,
Anonym : pengarang dari hikayat tidak diketahui atau anonym
Kesaktian : Bisa mendirikan kembali sebuah kerajaan.
Istana sentris : istana, maharaja indera dewa, hulu baling,
pengawal istana semua ini dapat ditemukan dengan mudah dalam hikayat yang
menunjukkan bahwa latar belakangnya adalah istana
Arkais : negeri antah berantah (negara), Laki-Bini (suami istri), Penghadapan (), Hulu
balang (pemimpin pasukan), Pengawal istana , Hatta (lalu), teratak (rumah),
Statis : hikayat ini bersifat kaku dan tetap ini bisa
dilihat dari awal cerita tidak ada perubahan yang begitu berarti.
Tema : Kesuksesan di balik kesengsaraa
Alur : Maju, melihat dari cerita
Sudut pandang : Orang ketiga serba tahu
Gaya bahasa : Hiperbola, karena banyak kata kata dan keadaan
yang dilebih-lebihkan
Latar : - waktu : semua waktu, pagi, siang sore karena dalam
cerita tidak terlalu dijelaskan
-
Tempat : istana, pasar, hutan
-
Latar suasana : sedih, haru dan bahagia.
Menceritakan ulang hikayat si miskin.
“Dikisahkan pada zaman dahulu kala ada sepasang suami istri
yang sangat miskin, mereka tidak disukai dimana-mana. Saat masuk kampong mereka
selalu menjadi bahan tertawaan dan sering dilempari dengan batu dan kayu. Pada
suatu waktu, si miskin ini berjalan dan tak sengaja melewati istana raja. Si
miskin an istrinya pun mendekati istana, dan membuat heboh istana. Karena
mereka menjadi bahan olok-olok disana. Sampai-sampai sang baginda raja keluar
dari istana dan menanyakan apa yang terjadi di luar sana. Akhirnya sang raja
mengetahui kalau itu si miskin dan istrinya. Dia pun memerintahkan pengawalnya
mengusir si miskin dan istrinya untuk pergi jauh dari istana.
Si
miskin dan istrinya pergi masuk ke hutan dan memulai hidup mereka disana,
bertahan hidup dengan mengais tempat sampah, tak jarang ketika mereka mendekat
ke sebuah kampong mereka akan di lempari batu dan kayu. Lama kelamaan istri
dari si miskin pun hamil dan mengidam hal yang membuat si miskin bingung untuk
memenuhinya. Istrinya mengidam buah mempelam yang ada di halaman raja. Karena
mengingat perlakuan raja dulu, dan orang kampong kepadanya yang tidak suka. Dia
enggan memenuhi keinginan istrinya. Istrinya menangis dan merengek yang membuat
si miskin memberanikan diri ke pasar. Namun, sesampai di pasar si miskin heran,
karna semua orang berlaku baik padanya. Dia dikasih buah-buahan yang bagus,
pakaian bahkan makanan. Si miskin membawa buah dan semua hasil dari pasar untuk
istrinya, namun istrinya tetap menangis. Akhirnya si miskin memberanikan diri
menghadap raja. Dan raja pun memberikan setangkai buah mempelam kepada Si
miskin. Buah itu pun di makan istrinya dengan sangat gembira.
Waktu
berlalu lahirlah anak si miskin, dia mendapatkan seorang putra yang sangat
tampat yang ia beri nama Markaromah yang artinya kesukaran. Karna sudah
memiliki anak, Si miskin pun menggali hutan untuk membuat tempat tinggall
keluarganya. Saat menggali tanah si miskin menemukan banyak emas. Dan dengan
emas itu si miskin menjadi sangat kaya dan mendirikan istana dan kerajaannya
sendiri
Komentar