Langsung ke konten utama

KEBISINGAN MENGANCAM TELINGA PARA PEKERJA TAMBANG!


KEBISINGAN MENGANCAM TELINGA PARA PEKERJA TAMBANG!
Setiap proses produksi di tempat kerja, pasti ditemukan potensi bahaya. Bahan baku, peralatan, manusia, serta lingkungan kerja mengandung potensi bahaya. Potensi bahaya jika dibiarkan tanpa ada pengendalian akan menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan melakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko. Dengan melakukan identifikasi bahaya kita dapat mengetahui, mengenal, dan memperkirakan adanya bahaya pada suatu sistem, seperti pada peralatan, sistem kerja, proses kerja, ataupun prosedur. Lalu kita dapat menilai seberapa besar resiko dengan membandingkan tingkat risiko yang telah ditetapkan untuk menentukan prioritas pengendalian bahaya yang sudah diidentifikasi. Hal ini diterangkan dalam Undang-Undang No 1 tahun 1970.
Tentunya suatu perusahaan harus selalu memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja para pekerjanya.  Salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah masalah kebisingan dan akibat yang ditimbulkan dari masalah ini. Nyatanya kebisingan menempati urutan pertama dalam daftar penyakit akibat kerja di Amerika dan Eropa dengan proporsi 35%. Di berbagai industry di Indonesia ini berkisar antara 30-50%.
            Berbicara tentang kebisingan kita akan focus akan kebisingan yang dihasilkan oleh perusahaan tambang. Seperti yang diketahui produksi emas dan tembaga diawali dengan proses peledakan, kemudian batuan tersebut dikeruk menggunakan shovel dan diangkut ke dalam haul truck kemudian diproses dalam primary crusher dan overland conveyor untuk memecahkan bijih run-of-mining yang dikirim dari tambang.
            Sehingga salah satu bahaya yang ada dalam proses produksi adalah bahaya kebisingan. Apalagi pada perusahaan dibidang pertambangan intesitas bising sangat tinggi. Untuk itu perusahaan seharusnya sudah mengetahui apa-apa saja jenis dan penyebab kebisingan, sehingga bisa dilakukan penanganan yang tepat. Jenis-jenis kebisingan yang bisa terjadi adalah seperti: Bising Kontinyu, bising terputus-putus, bising impulsive. Adapun pengaruh kebisingan bisa kita lihat seperti: bising yang mengganggu seperti suara mendengkur. Bising yang menutupi seperti menutupi pendengaran yang jelas dan dapat mengganggu pekerjaan seperti teriakan. Bising yang merusak yaitu bising yang telah melampaui nilai ambang batas pendengaran.
            NAB kebisingan sendiri sudah di atur Kepmenaker No. Kep-51/Men/1999, TLV’s & BEI’s ACGIH 2008 dan SNI 16-7061-2004 adalah 85 dB bila tenaga kerja bekerja selama 8 jam perhari atau 40 jam perminggu. Nilai Ambang Batas untuk kebisingan di tempat kerja adalah intensitas tertinggi dan merupakan rata-rata yang masih dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan hilangnya daya dengar yang tetap untuk waktu terus-menerus tidak lebih dari dari 8 jam sehari atau 40 jam seminggu.
            Untuk mengetahui apakah kebisingannya masih dalam batas NAB maka perusahaan dapat mengukur dengan sound levelmeter dan audiometer. Dengan menggunakan alat-alat ini maka dapat diketahui NAB dan berapa tingkat kebisingan di suatu tempak kerja. Sehingga bisa dilakukan proses antisipasi ataupun penanganan yang tepatg pada masalah tersebut.
            Sehingga setelah mengetahui hal hal yang membuat kebisingan maka perusahaan bisa membuat langkah antisipasi seperti memasang karpet di lantai supaya bisa meredam suara. Memberikan kepada pekerja alat untuk mengurangi dampak lansung kebisingan kepada telinga. Menyediakan alat alat yang mampu memonitoring seberapa bising suatu tempat dan sudah berapa lama pekerja berada di tempat tersebut. Sehingga pekerja yang sudah mencapai waktu maksimal bisa pergi ke ruangan yang tingkat bisingnya lebih rendah. Dan yang paling penting disediakannya fasilitas dan pelatiha pelatihan untuk memberikan pengetahuan kepada pekerja untuk apa yang harus dikerjakan dan dilakukannya untuk mengatasi kebisingan.
            Maka dari itu tindakan identifikasi sumber bahaya dan penilaian resiko di suatu perusahaan sangat perlu di lakukan. Sehingga bisa membuat daftar tindakan tepat yang harus dilakukan ketika kondisi tertentu terjadi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini maka akan terciptanya keselamatan dan kesehatan kerja untuk para pekerja terutama pekerja yang bekerja di perusahaan tambang.
            Sebagai pekerja yang baik kita harus selalu mengutamakan keselamatan diri kita karna di rumah masih ada keluarga yang menunggu kita untuk kembali dengan selamat. Jaga diri terus ya teman-teman.

Komentar

Anonim mengatakan…
Bagus kak

Postingan populer dari blog ini

Definisi Esai dan Contoh Esai Tentang Diri Sendiri

Definisi Esai Dan Ciri-Cirinya Esai adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subyek tertentu yang coba dinilainya. Dalam penjelasan lain atau dalam arti luas, Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang formal pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan. Tipe-tipe Esai Ada enam tipe esai, yaitu : Esai Deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya. Esai Tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam  surat kabar  dan majalah. Esai ini mempunyai satu fu

Sistem Ekskresi Pada hewan Dan Kelainan Pada Sistem Eksresi Manusia

Sistem Ekskresi Pada Hewan Dan Kelainan Pada Sistem Eksresi Manusia 1.      Kelainan dan Penyakit Pada Ginjal ·        Anuria Adalah kegagalan ginjal dalam menghasilkan urine. Disebabkan karena kurangnya tekanan untuk melakukan filtrasi atau bisa juga terjadi radang pada glomerulus, sehingga plasma darah tak dapat masuk ke glomerulus. Kurangnya tekanan hidrostatis bisa disebabkan oleh penyempitan (konstriksi) arteriol efferen oleh hormon epinefrin atau oleh pendarahan sehingga darah tidak dialirkan ke ginjal. ·        Glikosuria Adalah ditemukannya glukosa pada urine. Menunjukkan terjadinya kerusakan pada badan malpighi. ·        Albuminuria Ditemukan protein albumin pada urine.Berarti ada kenaikan permeabilitas membran glomerulus.Disebabkan adanya luka pada membran glomerulus akibat penyakit, kenaikan tekanan darah dan iritasi sel-sel ginjal oleh zat-zat seperti racun bakteri, eter, atau logam berat. ·        Hematuria Ditemukan erythrocyt pada urine.Disebabkan

Solusi OSK Astronomi 2014

Solusi OSK Astronomi 2014 (Bagian 1) 1. Tinjaulah dua gugus bintang x dan y. Pada gugus bintang x,total energi yang dipancarkan adalah 12000 satuan,yang berasal dari 50 bintang kelas spektrum O dan 20 bintang kelas spektrum B. Pada gugus bintang Y,total energi yang dipancarkan adalah 5000 satuan,yang berasal dari 20 bintang kelas spektrum O dan 10 bintang kelas spektrum B. Energi yang dipancarkan oleh satu bintang kelas spektrum O dan satu bintang kelas B di kedua gugus bintang tersebut adalah... A. Kelas O sebanyak 200 satuan,kelas B sebanyak 100 satuan B. Kelas O sebanyak 100 satuan,kelas B sebanyak 200 satuan C. Kelas O sebanyak 100 satuan,kelas B sebanyak 100 satuan D. Kelas O sebanyak 200 satuan,kelas B sebanyak 200 satuan E. Kelas O sebanyak 200 satuan,kelas B sebanyak 150 satuan Jawaban : A Soal dapat dengan mudah diselesaikan dengan spldv. Kita ubah soal dalam persamaan. 50 O + 20 B = 12000 20 O + 10 B = 5000 Selesaikan,dan didapat hasil O = 2